Kumpulan Berita Togel Online Dan Prediksi Togel Online
Situs Judi Online Game Judi Online Informasi Bonus Yang Tersedia Min. Deposit Link Daftar
TOGEL88WD Banyak Bonus Togel 12 Pasaran, Timor, Beijing,Tokyo, Seoul, Bangkok,Singapore45,Singapore, Milan,Manila,Barcelona,Hongkong dan berlin. Bonus New Member Sampai Rp. 80.000 Bonus Deposit Harian Sampai Rp. 100.000 Bonus Referral 2% Seumur Hidup 10.000
POKER88WD Winrate Tertinggi Bandar66, AduQ, Poker, DominoQQ, BandarQ, Capsa Susun, Bandar Poker & Sakong Online Bonus Cashback 0.5% & Bonus Referral 20% Dibagikan setiap hari senin 15.000
DEWIDOMINO Gampang Menang Bandar66, AduQ, Poker, DominoQQ, BandarQ, Capsa Susun, Bandar Poker & Sakong Online Bonus Cashback 0.5% & Bonus Referral 20% Dibagikan setiap hari senin 15.000
Daftar DEWIDOMINO
togel88wd.net
togel88wd.net

Nikmatnya Tubuh Sepupu Istriku # 18+



TOGEL88WD - Baru pulang dari luar kota tadi malam.
Aku agak malas untuk siap siap berangkat ke kantor, nanti agak siang aja pikirku.

Istri saya sudah berangkat ke kantor, dan anak ku juga sudah berangkat ke sekolah. Selesai sarapan yang di siapkan oleh leni saya belum juga mandi tapi sudah menikmati koran 3 hari yang belum sempat saya baca karena saya keluar kota. Santai.... Hari sudah menjelang siang.

Leni baru saja selesai mengepel lantai lalu ke belakang. Rasanya ada yang aneh pada leni, tiap hari dia memang mengepel lantai dan bersih bersih rumah itu sudah biasa.

Entah kenapa dan apa yang berbeda darinya pagi ini, aku kembali membaca koran.

Ketika terdenger suara guyuran air di kamar mandi belakang itu juga sudah biasa karena sehabis leni membersihkan rumah dia langsung mandi.

Lalu selang 30 menit kemudian dia tampak sliweran antara dapur dan ruang makan, itu juga sudah biasa.

Namun ketika dia masuk ke kamar anak saya, saya sempat meliriknya lewat balik bentangan koran ku. Dan mungkin ini yang tidak biasa, dia tampak lebih rapi dari biasanya.

Daster yang dia kenakan tampaknya baru, dan saya berpikir mungkin dia akan keluar belanja atau jalan jalan.

Dalam kesibukannya di ruang makan kadang dia membuat suara suara benturan piring dan alat lainnya. Dengan sendirinya saya sedikit mengangkat kepala mengalihkan pandangan dari koran ke arahnya.

Itu gerakan refleks yang biasa, yang tak biasa adalah dia beberapa kali tertangkap sedang memandang ke arah ku tapi tatapan matanya agak ke bawah. Ketika dia sedang di belakang, Aku coba meneliti adakah yang aneh pada diriku? Kebiasaan ku di rumah selalu menggunakan celana pendek, dan itu sudah biasa karena leni juga mengetahuinya  " Jadi apa yang aneh? " pikirku.

Sampai tak lama kemudian, saat aku sedang asiknya membaca tanpa aku sadari leni sudah berdiri di depan ku, lalu saya letakkan koranku di samping kursiku. Belum sempat aku buka mulut untuk bertanya ada apa dengannya, tiba tiba leni sudah duduk di pangkuan ku dan memeluk tubuhku sambil menangis.

" Maafkan leni mas " Ucap leni di sela sela isakan nangisnya.

Leni memang bukan pembantu, dia adalah sepupu istri ku dan sama sama dari bandung.

Dia cukup cerdas walau hanya tamatan SMP, karena terlanjur di suruh menikah oleh orang tuanya di kampung. Pada umumnya gadis tamatan SMP atau bahkan SD sudah di haruskan untuk berkeluarga ketika usia sudah mencapai 15 tahun ke atas, sebenarnya dia ingin bersekolah hingga ke jenjang tertinggi bahkan ingin sarjana.

Namun setelah ia menikah dan usia pernikahannya baru berusia 1 tahun suaminya tertangkap basah telah berselingkuh dengan wanita lain dan akhirnya dia minta untuk di ceraikan dari suaminya pada akhirnya dia di bawa istri ku ke jakarta untuk tinggal bersama kami, karena dulu di kampung memang dia sangat dekat dengan istriku.

Setelah berbicara dengan istriku, aku dan istriku setuju untuk menyekolahkannya kembali hingga tamat dan leni bersedia untuk bekerja apa saja, bahkan menjadi pembantu untuk demi mengejar cita citanya. Namun keluarga ku tidak pernah menganggapnya sebagai pembantu, kami tetap menganggap dia sebagai kerabat dekat kami.

Sudah hampir tiga bulan dia ikut dengan kami ke jakarta dan akhirnya dia sudah terdaftar di sekolah yang dia inginkan, hanya belum mulai sekolah karena masi menunggu tahun ajaran baru, bulan depan. Kini umurnya sudah 17 tahun.

" Kenapa len? " Ujarku

" Maafkan aku mas.. "

" Kamu salah apa? "

Dia tak menjawab, masi terisak. Saya coba menduga duga, mungkin dia tak betah karena mengerjakan kerjaan rumah tangga yang mirip pembantu.

" Kamu ingin pulang? " Tanya ku

Leni menggeleng. Sebenarnya tidak juga sebagai pembatu karena istriku kalau berada di rumah juga ikut mengerjakan pekerjaan rumah bersamanya.

" Atau kamu gak betah di sini? "

" Bukan mas bukan begitu. Leni senang tinggal sama mba sama mas "

" Jadi kenapa? "

Hening sejenak, lalu..

" Sayang mas, aku yang tak beres.. "

" Tak beres bagaimana? Ayo cerita, jangan sungkan. Kan sudah mas anggap adik sendiri "

" Bukan masalah itu mas.. Mas sekeluarga di sini baik sama leni.. Leni betah. "

" Lalu? "

Leni masi diam, dan tangisannya sudah mereda. Tapi masi tak mau berbicara, tak sadar tanganku mengelus elus rambutnya yang lurus dan panjang sepunggung, mirip dengan rambut istriku..
Memang leni dan istriku banyak kemiripan.

Wajah juga mirip dengan istriku, bentuk tubuhnya sama langsing.. Hanya saja dada leni lebih montok karena tampak dari luar saja sudah terlihat tanpa harus memeriksa ke dalam.

Tiba-tiba leni mengangkat kepalanya. Ditatapnya mataku sejenak, lalu pandangan beralih ke tubuhku bagian bawah dan kemudian menatapku lagi. Aku yakin pantatnya telah merasakan perubahan yang terjadi di celanaku.

" Mas.. " Bisiknya serak.

Pantatnya bergerak menggoyang, melumati kelaminku. Mendadak mulutku di pagutnya, tentu saja aku shock atas tindakannya ini sehingga bibirku pasif saja menerima sapuan bibirnya.

Tapi itu tak lama, hanya beberapaa saat kemudian aku malah merespon lumatan bibirnya. Kami berciuman, dan celakanya entah bagaimana aku jadi membayangkan bahwa yang sedang aku ciumi itu adalah istriku sehingga ciuman kami makin seru.

Aku sempat melayang sampai ke suatu tempat,dan saya kembali mendarat ke bumi, rasio mengalahkan emosi. Aku dorong leni menjauh.

" Len.. ? "

Aku melihat wajah leni yang kaget sekejap.

" Mas, maafkan aku.. Tapi aku butuh baget.. Butuh mas.. Udah lama aku menanhannya.. "

" kamu sadar len? "

" Iya mas.. Sadar bahwa sekarang aku membutuhkan mu "

" Kenapa aku? "

" Gak tahu mas. Tubuhku ini sudah lama membara.. sudah lama aku mencoba menahannya, tapi aku ga mampu mas.. tolong mas ngertiin. "

Tanpa menunggu jawabanku, Leni kembali menciumi bibirku, dan kami pun kembali bergautan lagi. Aku mulai menikmatinya, kesadaranku berangsur hilang.

Kemudian ini gerakan refleks yang wajar dan biasa ketika sambil berciuman, telapak tanganku mulai meremas buah dada kirinya yang hanya tertutup daster.. Daging yang sekal sesuai bayangan tadi..

Leni melepaskan ciumannya dan kepalanya mendonga ke atas menikmati remasanku. Bahkan erangannya mirip rintihan istriku.

Cuman sebentar, kembali dia mengejutkanku, dengan sigapnya dia melepas kancing kancin daster yang dia kenakan lalu dia sodorkan dadanya ke mukaku.. Dua bulatan kembar itu kini terhidang di depan wajahku.. Putingnya kecil tapi telah mengacung ke depan, aku ciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri, puting kecil dan mungil itu memang sudah mengeras.

Gerakan wajah jika tanganku kemudian mulai membelai pahanya, menyusup ke balik dasternya, merambat ke pangkalnya.. Dan lagi lagi aku kaget, ternyata hanya daster itulah satu satunya yang sedang leni kenakan. Aku tidak terlalu memperhatikannya tadi, selangkangan berbulu halus itu telah membasah dan lembab. Leni makin menggila.

" Ayo mass.. Sekarang... Aku mohon.. "

Rangsanganku sudah tinggi, tak ada lagi pikiran jernih, gelap mata. Aku bopong leni menuju kamarku, aku rebahkan tubuh leni di kasurku.. Secepat kilat leni melepas dasternya melalui kepalanya.

Tubuh yang langsing sekali itu kini tidak di lapisi oleh apa apa sedang terpampang nyata di kasurku, Kedua dadanya memang bulat dan menonjol di hiasi puting dan lingkaran aerola kecil menambah keindahannya.

Bulu bulu halus di bawah perutnya terlihat rapi tanda terawat, tubuh itu kini gelisah, bergerak gerak tak tentu. Pahanya sudah membuka lebar. Tunggu apa lagi?

" Ayo mas.. "

Secepat kilat aku melepas celana pendek yang saya kenakan serta dalamannya, aku segera naik ke atas kasur dan mengarahkan penis ke selangkangannya.. Kebiasaan ku kalau awal penetrasi lebih suka posisi misionaris, sebab aku bisa melihat ekspresi wajah lawan mainku ketika penisku mulai eksotis.

Dengan gerakan agak kasar aku menekan, wajah leni berkerut, dia menggigit bibirnya sendiri, ekspresi seperti orang yang sedang kesakitan.. Dan benar..

" Aaawww.. Pelan pelan mas.. Aku udah lama engga ... "

Memang, kepala penisku serasa membentur tembok walaupun aku yakin dia telah lembab.

" Ohh.. Maaf len.. "

Lalu dengan sabarnya aku perlahan membuat gerakan-gerakan pendek maju-mundur untuk membuka 'pintu' yang sudah lama tak pernah dimasuki. Memang agak susah, harus perlahan dan bertahap. Akhirnya seluruh batangku tertelan oleh vaginanya.. Mulailah aku memompanya, masih perlahan agar bisa lebih merasakan gesekan batangku dengan dinding dinding liang vaginanya.

Milik leni begitu eratnya menjepit batangku, persis seperti milik istriku pada awal kami menikah.

Rasanya aku bisa lebih lama untuk memompa, mungkin karena tadi malam aku sudah mengeluarkan dua kali tabungan ke tubuh istriku karena sudah tersimpan selama 3 hari di luar kota.

Beberapa saat kemudian..

Kedua tangannya mengunci erat badanku dan badanku merasakan guncangan teratur beberapa kali, lalu saya bergenti melakukan pompaan, memberi dia kesempatan untuk melakukan orgasme.

" Terimakasih mas.. terimakasih " Ucapnya sambil menciumiku

" Gimana len? "

" Enak banget "

Tubuhku masih telungkup di atas badannya, batangku masih tegang dan masih tertanam di dalam lubang miliknya. Aku masih belum bergerak walau aku masih belum mencapai puncak.

Tapi keteganggan batangku mulai melemah karena masa pause ini. Aku harus mulai memompanya kembali untuk meningkatkan keteganggan batang ku.. Lalu aku mulai bergerak lagi memundurkan batangku sedikit dan menusuk lagi.

" Aaaahh.. Mas.. " Erangnya

Aku terus saja memompa.

Mulutnya mulai berkicau.

Makin cepat.

Gerakannya makin gila.

Aku melambung.

Melayang.

Beberapa menit kemudian..

Aku sampai.

Aku tumpahkan semuanya ke dalam tubuhnya.

Ya.. Aku ejakulasi di dalam tubuhnya. Tak terpikirkan dan tak sempat lagi untuk mencabutnya, karena kedua kaki leni keburu menjepit tubuhku dan tubuhnya berguncang seperti tadi.

Beberapa saat belalu, baru aku sadar akan akibat penumpahan ke dalam liang nya.

" Len.. Aku mengeluarkannya di dalam.. "

" Engga apa apa mas.. Jangan khawatir "

" Maksud kamu? "

" Aku masih menyimpan spiral di dalam "

Aku pun legah walaupun di pikiran ini menumpuk banyak pertanyaan kenapa dia bisa senekat ini untuk mengajakku berhubungan tubuh.  KLIK DI SINI

0 Response to "Nikmatnya Tubuh Sepupu Istriku # 18+"

Posting Komentar